Selasa, 18 Desember 2012

Ingrid Michaelson

Akhir-akhir ini lagi suka banget dengerin lagunya Ingrid Michaelson, soalnya lirik lagunya tuh simpel dan lucu-lucu gitu... ya lagu cinta-cintaan sih. eh tapi buat yang belum tau coba deh dengerin...nih gw kasih videonya..












Asik ya lagu-lagunya :)



Senin, 22 Oktober 2012

Petualangan Chubbs dan Bunch #1


Alkisah pada jaman dahulu kala di hutan sihir, hiduplah seekor beruang kecil yang sedang patah hati. Setiap hari dia selalu duduk termenung di bawah pohon pinus besar yang bisa menyala di malam hari sambil menatap ke arah sungai tiga warna yang indah, hal ini membuat hewan-hewan lain di hutan sihir merasa iba, mereka ingin sekali mengembalikan kebahagiaan si beruang kecil. Beberapa hewan mencoba menghiburnya dengan bernyanyi dan menari mengelilingi si beruang , namun tetap tidak ada hasilnya, si beruang tetap termenung sedih. Entah sampai kapan ia akan begini. Entah apa yang membuatnya patah hati, padahal ia tinggal di tempat yang sangat indah. Bayangkan saja, semua hal tersedia di hutan sihir, kamu bisa menemukan pohon bernyanyi yang ramah, binatang-binatang yang bisa berbicara, buah-buahan segar yang tak pernah habis, serta sungai-sungai kecil yang selalu bersinar dengan berbagai warna indah. Ini adalah surga bagi siapa pun yang pernah datang ke hutan sihir.

Oh iya, kembali lagi ke beruang kecil. Sebelum patah hati, beruang kecil adalah sosok yang sangat menyenangkan dan gemar berpetualang. Dia juga sangat senang menolong para penghuni hutan yang lain, tak heran ketika kini ia bersedih banyak penghuni hutan yang khawatir akan keadaannya. Eh tapi kenapa ya si beruang ini sampai patah hati?

Menurut kabar dari burung gereja, ia baru saja ditolak cintanya oleh Connie si koala, namun itu juga belum pasti kebenarannya. Berbeda dengan cerita burung gereja,  tuan rubah berpendapat jika si beruang baru saja di tinggal mati oleh kekasih pujaannya, Pina si penguin, tapi itu juga hanya cerita karangan tuan rubah saja. Entahlah tak ada satu pun penghuni hutan sihir yang mengetahui cerita sebenarnya, hanya si beruang yang tau.

Sementara itu di tepian hutan sihir, tampak seekor kelinci putih yang sedang bermain dedaunan sambil bernyanyi riang, ia melompat ke kanan dan kiri, ke depan dan ke belakang sampai-sampai ia tidak sadar jika di sampingnya ada sungai dan Byuuuuuurrr!! Si kelinci tercebur ke sungai, dia pun hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras. Ia berteriak-teriak minta tolong namun tak ada satu pun yang mendengarnya hingga akhirnya ada sebuah tangan besar yang meraihnya dan menariknya keluar dari sungai.

Sambil melompat-lompat untuk mengeringkan badannya, si kelinci mengucapkan terima kasih karena sudah di tolong “Terima kasih ya beruang gembil berperut buncit, untung aja ada kamu yang nolongin aku.” Ternyata si kelinci ditolong oleh si beruang kecil yang patah hati. Dengan wajah bingung si beruang bertanya “Hah? Gembil? Buncit?” si beruang melonggo hingga wajahnya tampak dungu.

“Iya kamu kan si pipi gembil dan perut buncit.” Kata si kelinci sambil mencet-mencet perut beruang.
“Huh! Tidak sopan, dasar kelinci gendut!” kata si beruang dengan sebal
“Yeee ngambek yaaa? Hihihihi… oh iya nama kamu siapa? Namaku Bunch si kelinci.”
“Aku beruang.” Si beruang menjawab sambil memalingkan wajahnya.
“Yee emang beruang cuma kamu aja, hayoo dong namanya siapa?” bujuk kelinci sambil lompat-lompat.
“Namaku Chubbs.”
“Woogh..namanya sesuai banget sama wujudnya, Chubbs itu dari kata Chubby kan? Pantesan pipinya gembil.”
“Biarin!” si beruang pun ngambek dan melanjutkan kembali tidur siangnya.

Melihat si beruang yang tertidur, si kelinci pun melompat dan bernyanyi sambil menunggu si beruang terbangun. Maka dengan riangnya si kelinci bernyanyi-nyanyi dengan semangat, namun suaranya yang cempreng membuat Chubbs terbangun karena merasa terganggu.
“Hei bisakah kamu menyanyi di tempat lain saja? Aku mau tidur tauuuk!!” Teriak Chubbs
“Waah kamu sudah bangun Chubbs? Cepat sekali tidurnya, nyanyianku saja belum sampai reff.”
“Bagaimana aku bisa tidur jika kamu meloncat-loncat dan bernyanyi dengan suara cempreng begitu?”
“Oh jadi menurutmu suaraku cempreng dan tidak bagus?” Bunch tampak kesal
“Iya, suaramu tidak enak! Lebih baik jangan menyan….”

Belum sempat Chubbs melanjutkan perkataannya, Bunch sudah berada di dekatnya dan bersiap untuk menendang Chubbs.

“Eh mau ngapain?” Tanya Chubbs sambil menghindar
“Mau nendang perut buncit kamu, biar kamu gak ngeledekin kelinci lagi.”
“Dih aku kan jujur, bukan ngeledek.”
“Halah, sama aja!”

Lalu Chubbs pun lari menghindar, namun Bunch tetap mengejarnya sambil menendang-nendang pantat Chubbs yang besar dan berekor pendek. Mereka berlarian mengelilingi hutan sambil tertawa riang. Semoga Chubbs bisa segera melupakan patah hatinya yang entah karena apa.

***


Sejak hari itu Chubbs tidak bersedih lagi, dia sudah memiliki teman bermain yang menyenangkan sekaligus menyebalkan, ya seekor kelinci betina bernama Bunch. Para penghuni hutan yang lain pun merasa senang melihat keadaan Chubbs yang tidak murung lagi, mereka tidak mencari-cari lagi penyebab patah hati Chubbs. Semua melupakannya, yang terpenting Chubbs sudah kembali ceria.

Di hari minggu yang cerah, Chubbs dan Bunch sedang memetik buah-buahan di tengah hutan sambil bernyanyi. Saat sedang asik bercanda sambil saling melempar-lemparkan buah berry, tiba-tiba seekor tupai muncul dengan tergesa-gesa hingga menabrak pantat Chubbs yang besar, badan tupai itu kotor seperti terkena arang, ia sangat ketakutan sekali, badannya gemetar dan wajahnya pucat. Sambil kembali berlari si tupai berteriak “Cepat selamatkan diri kalian, hutan sihir diserang!!”

“Hah? Ada apa?” Tanya Chubbs
“Tidak ada waktu untuk menjelaskan, sudahlah lari saja dan selamatkan diri kalian.” Kata tupai itu sambil terus berlari meninggalkan Chubbs dan Bunch yang masih terlihat bingung.

“Apa yang sebenarnya terjadi Chubbs?” Tanya Bunch khawatir
“Entahlah, aku pun bingung Bunch. Sebaiknya kita tanya binatang lain.” Jawab Chubbs sambil berusaha mencari-cari binatang yang bisa ia tanya-tanya.

Namun tidak satu pun binatang yang sempat memberikan penjelasan, semua sibuk menyelamatkan diri. Segerombolan burung-burung gereja terbang dengan cepat, begitu juga dengan hewan lainnya seperti monyet, harimau, kerbau dan lainnya. Suasana hutan sihir tiba-tiba jadi mencekam, semua terburu-buru menyelamatkan diri. Apakah yang sebenarnya terjadi di hutan sihir? Kenapa semua penghuni tampak tergesa-gesa menyelamatkan diri? Siapakah sebenarnya yang menyerang hutan sihir? Tunggu kelanjutan kisahnya.


Minggu, 21 Oktober 2012

Update #CerpenPeterpan


Hai-hai...

Maaf ya saya lama baru update lagi soal cerpen peterpan. Jadi gini ceritanya, semua urusan sebenarnya sudah beres, cerpen sudah terkumpul, perijinan nama peterpan dari Andhika (the titans) pun sudah aman dan penerbit pun sudah ada, bahkan disain cover buku juga sudah dibuat. Kabar baiknya lagi, beberapa cerpen kalian juga sudah sempat dibaca oleh personil Noah.
Hanya saja, kita terhambat dipihak manajemen Noah yaitu musica, mengingat jadwal kegiatan Noah sudah disusun saat Ariel masih di rutan. Sehingga kita terpaksa harus menunggu sampai semua urusan dan kegiatan mereka selesai baru buku ini bisa terbit.
Selain itu juga, buku kisah lainnya masih dijual, dikhawatirkan jika cerpen peterpan diterbitkan saat ini akan mengacaukan penjualan buku kisah lainnya. Maka dari itu semoga teman-teman bisa maklum, kami semua juga sedang mengusahakan.

Sebenarnya buku ini bisa saja terbit cepat, tapi tanpa membawa nama peterpan dan lagu hanya dijadikan kutipan saja, tapi ternyata banyak penulis yang menyayangkan jika seperti itu karena percuma bikin cerpen peterpan tanpa ada nama peterpannya, akan sama saja seperti cerpen biasa.

Dan saya juga minta maaf karena lama tidak memberi kabar, karena saya sendiri masih menunggu dan memang belum ada kabar apa-apa lagi. Jadi kalau memang ada kabar, pasti segera saya kabarkan bahkan sebelum kalian bertanya :)

Mari kita berdoa bersama ya, atau kalau ada di antara teman-teman yang punya kenalan di musica mungkin bisa membantu agar kita bisa segera menyelesaikan project cerpen ini. Terima kasih.



Selasa, 16 Oktober 2012

Laki-laki dari negeri dongeng


Apakah kalian pernah bermimpi tentang kapal selam yang terbuat dari wortel?
Apakah kalian pernah bercita-cita menunggangi kuda bertenaga roket?
Atau membuat rumah musim panas dari semangka segar?
Mungkin bagi sebagian orang itu adalah hal yang gila, aneh dan tidak masuk akal. Tapi buat saya, itu adalah hal-hal yang selalu menjadi mimpi saya sedari kecil. Sebuah mimpi yang selalu saya harapkan menjadi nyata.

Pernah suatu hari di masa kecil, saya berkhayal saat melihat berita di tv tentang penebangan hutan. Saya berkhayal melakukan sebuah petualangan seru bersama prajurit pohon dari hutan sihir untuk menggagalkan penebangan pohon. Dalam petualangan itu kami mengajak semua tumbuhan untuk bersatu menakut-nakuti para penebang, Panglima Jati yang mewakili spesies pohon jati akan memimpin petualangan ini, sementara Jendral Pinus dan Kapten Cemara bertugas menyusun strategi perang sedangkan Prajurit Kapuk bertugas untuk menyebarkan berita dengan bantuan dari Tuan Angin dan Pasukan Kumbang. Dalam khayalan saya, semua terasa begitu nyata sampai-sampai saya ingin tetap tinggal dalam khayalan itu.

Lalu pada hari berikutnya saya mendengar ayah yang mengeluh tentang menipisnya lapisan ozon. Sambil mendengarkan ayah bercerita, saya berkhayal berpetualang bersama Ksatria dari negeri langit. Petualangan dimulai saat Ksatria langit turun ke bumi untuk mengajak saya membantu mereka mengatasi bencana akibat menipisnya lapisan ozon. Mereka mengendarai kuda terbang berwarna putih yang memiliki mesin roket di dekat ekornya. Kami pun terbang mengelilingi bumi dengan kecepatan tinggi untuk mengatasi bencana. Petualangan kami dibantu oleh banyak pihak, sebut saja Tuan Awan, Pangeran Angin, Ibu Bumi dan Raja Samudera. Kami semua saling bahu membahu menyelamatkan kehidupan yang ada di bumi agar tidak musnah.

Tidak hanya itu saja, rasanya hampir semua hal yang ada di sekitar saya sepertinya memiliki dongeng sendiri, termasuk saat saya sedang membantu ibu memasak di dapur. Sambil melihat bentuk sayur dan buah-buahan saya mulai berimajinasi tentang kendaraan keren yang bisa saya gunakan dari sayur mayur dan buah-buahan.  Saya berpikir menggunakan wortel sebagai kapal selam, selain karena bentuknya yang menurut saya cukup aerodinamis (yang sejujurnya saya ga tau apa artinya aerodinamis), wortel juga bagus untuk penglihatan sehingga saya dapat melihat lebih jelas di dalam air yang gelap. Lalu rumah semangka segar saat musim panas, bayangkan saja kesejukan dan rasa manis semangka yang penuh dengan air akan membuat saya merasa nyaman saat musim panas tiba dan banyak hal lainnya.

Ya begitulah sebagian khayalan masa kecil saya yang masih selalu terbawa sampai saat ini. Selain itu bisa berbicara dengan hewan juga adalah impian saya dan sejujurnya, saya masih yakin kalo sebenarnya saya memiliki kekuatan super yang tersembunyi hingga saatnya tiba :)



Selasa, 11 September 2012

Senja dan gerimis


Banyak hal yang aku ingin angankan ketika senja tiba.
Bersamamu, misalnya.
Menertawakan banyak hal lalu berbicara tentang apa saja.
Tidak hanya itu, aku juga sering memikirkan untuk menggenggam tanganmu,
Mendengarkanmu bersenandung,
Atau membiarkanmu bersandar di pundakku,
Sambil mensyukuri nikmat Tuhan dalam senja.

Sedangkan saat gerimis turun,
Aku ingin kamu ingat tentang hangat.
Aku ingin membuat dingin takluk dalam peluk.
Aku ingin membuat degup dalam kecup.
Aku benar-benar ingin bersamamu menikmati rintik-rintik dinamis,
Atau sebut saja gerimis biar romantis.

Bagaimana jika senja datang bersama gerimis?

Aku rasa jika itu terjadi, senja akan sangat bersedih.
Karena langit merah jingga yang biasa menemaninya akan berwarna lebih gelap.
Sedangkan gerimis, dia hanya bisa membiarkan dirinya terjatuh,
Tidak banyak yang bisa dilakukannya untuk menghibur senja,
Meski itu bukan salahnya.

Entahlah, mungkin kita yang berada di antara senja dan gerimis harus belajar melawan gravitasi.
Menahan air mata agar tidak terjatuh.
Karena pasti senja dan gerimis akan membawa banyak kenangan dan beberapa kisah sedih.

Aku hanya bisa berdoa agar  ingin yang aku angankan bersamamu, bisa menjadi nyata.
Ya… semoga.
Semoga kau juga menginginkan bersamaku.


- @wira_panda dan @gerimis_



Sabtu, 01 September 2012

Rindu dan Peluk

Kepada Shasha,

hari ini aku sangat memikirkanmu...

aku sering sekali memejamkan mata saat memikirkanmu. dalam pikiranku itu, aku menciptakan sebuah dunia kecil yang hanya ada kita. Di sana kita selalu punya waktu lebih banyak dari kenyataannya dan aku tidak perlu berpamitan pulang untuk menumpuk rindu lebih banyak.

Shasha..

kamu tahu jika rindu itu hanya tercipta untuk orang yang paling kamu sayangi dan kamu syukuri keberadaannya? Ya, semoga ini membuatmu mengerti kenapa aku sering berkata "aku rindu" padamu. aku harap kamu tidak pernah bosan mendengarnya.

Shasha..

apakah kamu juga menyukai hujan sepertiku? jika iya, aku ingin sekali menghadiahi payung rindu untukmu agar kita bisa berpelukan di bawah hujanan cinta. aku ingin memelukmu yang lama sekali, mungkin eng.. sampai kita sesak napas :p


kamu tahu, Shasha..

aku suka sekali pelukan, apakah kamu juga suka? semoga saja iya, agar kita bisa saling bertukar peluk setiap hari. ah Shasha... aku benar-benar rindu kamu teramat sangat, semoga kelak Tuhan mengijinkan kita merenta dalam cinta.


Shasha, aku sayang kamu lebih dari sejuta bintang di langit dan semoga akan terus begitu sampai Aa Gym nekat pake narkoba dan Rhoma Irama mau jujur kalo rambutnya itu palsu.



ps: tulisan ini dibuat untuk pacar saya Shasha Disyacitta yang sering saya tinggal lembur kalo weekend.



Kamis, 23 Agustus 2012

Senja di Batas Khatulistiwa #8 - Djatmiko

Dik Susi Marina Dewi...

Apa kabarmu dik? Akhirnya aku berhasil lolos dari serbuan maut di gunung, rupanya Tuhan masih ingin kita bertemu. Saat ini aku sedang berada di rumah sakit daerah untuk penyembuhan luka-luka pasca perang. aku baru saja membaca suratmu kebetulan pak pos sedang berkunjung dan dia memberikan beberapa surat darimu yang tidak sempat aku terima karena sedang dalam peperangan.

Dik Susi,

Apakah dengan terpaksa kau akan menerima pinangan anak walikota yang bernama Soetopo itu?
Apakah demi orang tuamu kamu merelakan dirimu?
Ah, aku sungguh menyesali diriku yang tidak bisa berbuat banyak saat ini.
rasanya hati ini hampir mampus dikoyak-koyak sepi tiap kali aku memikirkan hubungan kita.

Kamu tahu dik?

Setiap hari aku merajut mimpi tentang kita dengan benang-benang rindu, namun selalu saja ada jarum sepi yang menusuk jemari mimpiku. rasanya sakit sekali.
Dan saat ini dik, entahlah bagaimana rasanya... aku tahu, keadaan tidak akan lebih baik meski aku mengatakan "aku baik-baik saja."

Baiklah dik, insya Allah minggu depan aku akan datang menemuimu. aku ingin menjemputmu dan berbicara baik-baik dengan keluargamu. aku sadar banyak sekali perbedaan antara aku dan kamu namun kita sama dalam satu hal. kita saling mencintai dengan cara yang sama meski dengan keyakinan yang berbeda.

Sesungguhnya dik, ada satu hal yang harus aku katakan padamu mengenai kondisiku saat ini... Dari 5 tentara yang tersisa di gunung saat itu hanya aku dan sersan Fuad yang masih hidup. namun ada satu kenyataan pahit dik, saat aku membopong sersan Fuad.. kaki kiriku tertembak dan kini... kakiku terpaksa diamputasi. Apakah kamu masih akan menerimaku dengan keadaan seperti ini?



Yang sedang dilanda rindu membabi buta..



Sersan. Djatmiko Hardjotaruno


ps: balasan surat bisa dibaca --> di sini






Sabtu, 04 Agustus 2012

Berita baru tentang #CerpenPeterpan


Hai, berikut adalah nama-nama yang terpilih masuk dalam seleksi tahap 1 #CerpenPeterpan, setelah ini akan disaring lagi oleh penerbit cerita mana saja yang akan masuk ke dalam buku (oiya, kebetulan kita sudah dapat penerbit baik hati yang siap menerbitkan project ini). buat kalian yang namanya tercantum harap mengirimkan kembali cerpen kalian ke email wiratriasmara@gmail.com dan kalau bisa diketik kembali dengan font calibri, size 11 dan spasi 1,15 (paling lambat hari rabu, boleh diedit dikit kalo merasa salah penulisan atau tanda baca tapi jangan ganti cerita). Oiya semua uang royalti rencananya akan disumbangkan untuk membeli buku bagi anak jalanan (kami masih mencari yayasannya, jika ada yang mau memberi usul silakan saja) buat yang tidak setuju royaltinya disumbangkan kalian bisa email juga ke saya.

Dan buat yang masih ingin menulis (kecuali yang sudah terpilih) atau yang kemarin tidak sempat ikutan, berikut ada beberapa lagu yang masih kosong (belum ada penulisnya) dan bisa kalian pilih, syaratnya kalian harus menulis cerpen bukan dengan tema cinta, bisa horor, komedi dll. (dan akan ditutup hari RABU (8 agustus 2012, jam 10 malam) cara pengiriman sama dengan sebelumnya, ditwit link blognya dengan #CerpenPeterpan lalu di cc: ke @wira_panda atau @monstreza atau juga @RennyFernandez dan pastikan cerpen kalian adalah original dan tidak copas darimanapun

selain itu juga di list ada beberapa nama baru yang memang kami request untuk menulis cerpen dengan tema di luar cinta, mereka adalah @pipis, @irielparmato, @Dear_Connie dan @ShashaDisya yang memang tulisannya cukup bagus.


Taman Langit:
1. Sahabat | "Bayangan Teman" - @gelaph
2. Aku dan Bintang |  
3. Semua Tentang Kita | @chachathaib
4. Dan Hilang | “Dan Hilang” - @fitritash
5. Satu Hati |
6. Mimpi Yang Sempurna | 
7. Taman Langit | “Taman Langit” - @liakhairunnisa
8. Yang Terdalam | "Tak Pernah Kembali " - @RennyFernandez
9. Tertinggalkan Waktu | "Tertinggalkan Waktu" - @rizkadventure
10. Kita Tertawa | "Kita (Pernah) Tertawa" - @myaharyono
11. Topeng |

Senyawa – Kompilasi:
Menunggumu (ft. alm. Chrisye) | “Harap Tunggu” - @rivelno

Bintang di Surga:
1. Ada Apa Denganmu |
2. Mungkin Nanti | @irielparmato
3. Khayalan Tingkat Tinggi | "Khayalan Tingkat Tinggi" - @nanariesna
4. Di Belakangku | "Di Belakangku" - @ijotoska
5. Kukatakan Dengan Indah | “Jeda” - @omemdisini
6. Dua Dalam Satu Dunia (2DSD) | "Melawan Dunia" - @rhesarudiansyah
7. Di Atas Normal |
8. Aku |
9. Masa Lalu Teringgal | "Roda Masa Lalu" - @erlinberlin13
10. Bintang di Surga | “Bintang di Surga untuk Bintang” - @biolahitam

OST Alexandria:
1. Tak Bisakah | “Tak Bisakah (Kau Menungguku)” - @ekaotto
2. Jauh Mimpiku | "Monolog Mimpi” - @heykandela
3. Membebaniku |
4. Menunggu Pagi | "Menunggu Pagi" - @dendiriandi
5. Langit Tak Mendengar | "Langit Tak Mendengar" - @faannniiii_

Hari Yang Cerah:
1. Menghapus Jejakmu | @iphankdewe
2. Hari Yang Cerah Untuk Jiwa Yang Sepi | "Hari Yang Cerah?" - @loratemp
3. Di Balik Awan | @Dear_Connie
4. Kota Mati | "Berkereta" - @tuannico 
5. Melawan Dunia | "Langkah yang Terhenti" - @commaditya
6. Sally Sendiri | “Sally Senang Berlari” - @idrchi
7. Lihat Langkahku | “Melangkah Tanpamu” - @zulhaq_
8. Bebas | "Tak Peka Luka..."  - @windree
9. Cobalah Mengerti | "Sampah di gantungan Ranjang" - @myARTasya
10. Dunia Yang Terlupa | "Menebus Mimpi" - @soyidiyos

Sebuah Nama, Sebuah Cerita:
1. Walau Habis Terang | "Biarkan Semua Seperti Seharusnya" - @heykila
2. Dilema Besar |
3. Tak Ada Yang Abadi | "Di Ujung Senja, Padma Membunuhnya" - @I_am_BOA


Terima kasih dan tidak melayani pertanyaan di twitter, kalau mau bertanya tinggalkan comment di blog ini :)




Sabtu, 28 Juli 2012

Dara #CerpenPeterpan


Dara jangan kau bersedih
Ku tahu kau lelah
Tepiskan keruh dunia
Biarkan mereka... Biarkan mereka..

Sebuah puisi kutulis untuk Dara, separuh jiwaku… surgaku. Dara, entah dimana dia sekarang… tak ada seorangpun yang tahu. Sejak dia memutuskan untuk pergi berkeliling dunia mencari cinta sejatinya 2 tahun lalu, dia tidak pernah kembali lagi. Sementara aku yang telah lama memendam cinta padanya hanya bisa diam dan tak menahan kepergiannya. Bodohnya aku.

Seandainya saja kau mau mengerti Dara, mungkin kau bisa menemukan cinta sejatimu di diriku dan pasti keadaan tak akan sesulit ini untukmu, untukku dan untuk kita. Sekarang aku hanya bisa mengutuk diriku sendiri yang tak menahan kepergianmu. Setiap hari tangan lenggangku ini terpaksa memeluk tubuhku sendiri dan beberapa kenangan yang pernah kita buat bersama. Dara, aku merindukanmu.

Dara, setiap hari keadaanku makin parah. Aku tak ubahnya sisa-sisa hujan yang menggenang lalu mengenang di jalanan berlubang, menunggu matahari menguapkanku menjadi awan dan berdoa pada Tuhan, berharap awan ini akan berjalan menuju tempatmu dan menjatuhkanku sebagai hujan yang pelan-pelan menyentuh kulit halusmu.

Tenangkan hati di sana
Tertidur kau lelap
Mimpi yang menenangkan
Biarkan semua

Kadang aku ingin berada di hari kemarin, terjebak berjam-jam tawa dan canda bersamamu sambil menuliskan lagi sebuah kenangan dalam hidup. Cinta yang diam-diam kusembunyikan darimu ini ternyata pelan-pelan membunuhku, maafkan aku Dara. Harusnya tak begini.

Dara, cintaku yang begitu besar membuatku begitu kecil dihadapanmu, bahkan untuk sekedar berkata “aku sayang kamu” sangat sulit, lidahku kelu melihatmu. Aku takut kau akan meninggalkanku ketika aku mengubah semua pertanyaan-pertanyaan hati ini menjadi pernyataan hati. Tapi kini aku menyesal, karena ternyata kau tetap pergi dan pernyataan hatiku tetap jadi pertanyaan. Semoga kau tenang di sana, karena itu pilihanmu.. Dara.

Kurangi beban itu
Tetap lihat kedepan
Tak terasingkan dunia
Dua jiwa perih

Sejujurnya Dara, aku ingin sekali menjadi bagian dari lamunanmu yang sering kau ceritakan itu, yang sering membuatmu tertawa malu-malu. Tapi tidak dara, aku terlalu pengecut untuk menjadi bagian dari pikiranmu meski hanya sedikit saja. Aku hanyalah seorang yang gemar mengurung diri di pikiranku sendiri sambil memeluk kenangan kita. Tragis, seandainya saja memiliki itu semudah mencintai.

Dara, aku harap masih ada kesempatan di sana, di cintamu itu yang akan jadi tempat kita berdua dan hati yang menyatu. Aku selalu mendoakanmu di sini, semoga kau baik-baik saja di sana.

Tuhan, aku tenang jika dia senang… biarlah dia aku kenang.

                                                                                                                                                                                                                    @gerimis_



Jumat, 27 Juli 2012

Luna Kelam #CerpenPeterpan


Sudah hampir pukul 11 malam. Aku masih berada di kawasan terminal blok M menunggu bus yang akan mengantarku menuju kampung melayu. Sambil menunggu bus datang, aku melihat-lihat lukisan yang berada di lapak pinggir jalan. Seorang pelukis tua tampak sibuk menggambar, aku mendekatinya pelan-pelan karena takut menggangu konsentrasinya. Pelukis itu mewarnai kanvasnya dengan cat hitam yang cukup pekat, lalu ia memberi sedikit warna putih yang tipis pada kanvas hitam itu.

“Lukisan ini aku buat khusus untukmu.” Kata pelukis tua itu

Aku kebingungan sambil menoleh ke kanan dan ke kiri

“Tidak usah bingung anak muda hanya ada kau di sini, tidak ada siapa-siapa lagi. Aku berbicara padamu.” Lanjutnya
“Untukku? Kenapa?” Tanyaku dengan nada heran
“Ya, karena lukisan ini tercipta saat aku melihatmu berjalan dari seberang sana.”
“Lalu apa maksud lukisan ini? Hanya warna hitam dan sedikit warna putih.”
“Ini tentang dirimu, anak muda. Kisah cintamu yang coba kau sembunyikan.”
“Maksudmu?”
“Wajahmu, lalu cara berjalan dan gestur tubuhmu itu telah menunjukkan padaku jika kau punya masalah dalam percintaan.”
“Kau pasti hanya menerka-nerka saja bukan?”
“Mungkin kau tidak percaya padaku, namun semua orang yang datang ke sini pasti punya masalah percintaan.”

Tiba-tiba tubuhku gemetar, entah apa yang terjadi.. mungkin saja karena angin malam yang dingin. Aku pun mengambil rokok kretek dari saku kemejaku, kemudian membakarnya dan menghisapnya dalam-dalam.

“Siapa kau sebenarnya, pak?” Tanyaku
“Aku hanya seorang pelukis tua, nak.”
Aku terdiam memandang pelukis tua itu, dia menggoreskan kuasnya dengan hati-hati pada kanvasnya.
“Siapa nama wanita itu? Tanyanya
“Wanita? Wanita apa? Jawabku kebingungan
“Wanita yang membuatmu seperti ini. Jika kau mau, kau bisa menceritakannya padaku”

Aku terdiam beberapa saat.

“Luna, wanita itu bernama Luna.”
“Lalu apa yang terjadi antara kau dan Luna?”

Seketika pikiranku berputar dan kembali mengingat saat terakhir aku bersama Luna. Bandung, akhir September minggu ke-dua setelah lebaran. Aku dan Luna duduk di sebuah coffee shop yang bernuansa klasik, kami sama-sama terdiam memandang gelas kopi yang sudah hampir habis, sementara itu sayup-sayup terdengar sebuah lagu dari speaker tua yang berada di pojok ruangan.

Pernah ku simpan jauh rasa ini
Berdua jalani cerita
Kau ciptakan mimpiku
Jujurku hanya sesalkan diriku

“Kamu yakin dengan pilihanmu itu?” Tanyaku
“Entahlah, tapi aku harus yakin.” Jawab Luna
“Kenapa seperti itu? Bukankah itu sama saja membohongi hatimu sendiri?”
“Mengertilah Aksara, sepertinya dia memang lelaki yang tepat untukku.”
“Percayalah Luna.. dia bukan orang yang tepat, aku hanya kalah cepat.” (*)

Luna terdiam, aku memandang wajahnya tanpa pernah sedikitpun mengalihkan pandanganku. Wanita yang kucintai ini akan menikah dengan kekasihnya, dengan pria yang lebih dulu memilikinya jauh sebelum aku mengenalnya.

Kau tinggalkan mimpiku
Dan itu hanya sesalkan diriku

“Lalu, kau membiarkan Luna menikah dengan lelaki lain?” Tanya pelukis tua itu
“Ya, aku merelakannya pak. Aku mengenal Luna saat dia sudah menjadi kekasih orang lain”
“Kenapa? Kau tidak mau memperjuangkan cintamu?”
“Bukan, bukan seperti itu pak.. hanya saja aku berpikir jika perasaan cinta ini malah menyakiti orang lain, aku tidak mau menjadi orang yang egois. Mungkin ini memang belum saatnya untukku dan Luna.”
“Hahahahaha… Jangan bilang jika kau ini tipe orang yang percaya jika cinta tidak harus memiliki.”
“Memang, aku meyakini hal itu.” Jawabku sambil mematikan rokok
“Dengar aku baik-baik, nak. Jika cinta tidak harus memiliki maka tidak akan ada orang yang mau menikah.”
“Memang betul, tapi jaman sekarang banyak kok orang yang menikah tanpa cinta.”
“Ya, dan mereka tidak bahagia.”

Aku terdiam lagi, namun entah apa yang bisa aku lakukan saat ini. Luna sudah menikah dengan lelaki pilihannya, sementara aku masih terjebak dalam bayang-bayangnya.

“Lalu, aku harus bagaimana pak?”
“Duduklah nak, tempat ini memang disediakan untuk mereka yang sudah lelah dengan cinta. Beristirahatlah sejenak, ajak masa lalumu berbicara baik-baik lalu ucapkan perpisahan setelahnya.”

Aku duduk di samping pelukis tua itu, sementara dia menambahkan sedikit warna kuning di sudut kiri atas lukisannya.

“Selesai sudah, lukisan ini untukmu nak.” Kata pelukis tua itu sambil menyerahkan kanvasnya

Aku menatap lukisan hitam berselimut kabut putih yang ada sedikit gambar bulan tertutup awan di bagian atasnya.

“Lukisan ini kuberi judul Luna kelam, ya ini menceritakan kisah cintamu bersama Luna yang terselimuti kabut tipis. Lupakan dia nak, kelak kau akan menemui cinta yang sesungguhnya dimana keadaan bisa menerimamu baik-baik.”
“Terima kasih, pak.. semoga saja.” Jawabku sambil terus memandang lukisan itu

Tiba-tiba saja pelukis tua itu menghilang dari hadapanku, aku terdiam memandang lukisan Luna kelam. Mungkin memang ini saatnya aku melupakan Luna dan melanjutkan hidupku sebagaimana mestinya.

Ku harus lepaskanmu, melupakan senyummu
Semua tentangmu tentangku hanya harap
Jauh ku jauh mimpiku dengan inginku


nb: (*) sebaris kata dari twitnya @frzlt & judulnya terinspirasi dari lagunya Erros So7 yg buat (alm) Chrisye




Minggu, 22 Juli 2012

#CerpenPeterpan

Hai.. berhubung tadi gw lagi iseng-iseng ngobrolin soal lirik-lirik lagunya Peterpan yang ternyata penuh makna sama @monstreza dan @RennyFernandez eh tiba2 malah kepikiran buat bikin cerpen dari lagu-lagunya Peterpan..

Nah rencananya sekalian kita iseng-iseng latihan nulis cerpen, kalian pilih satu lagu Peterpan yang mau dijadiin cerpen, usahakan jangan sama. tulis cerpen kalian di blog, tumblr atau apapun yang kalian punya... lalu pada hari sabtu mulai jam 11 pagi (28 Juli 2012) akan kita posting bareng-bareng linknya dengan hastag #CerpenPeterpan. inget ya, diposting di blog sendiri, biar orang lain bisa baca makanya pake hastag, supaya mudah disearch :)

contoh posting di twitter : #CerpenPeterpan Luna Kelam --> http://t.co/EGCG8TUo

Untuk saat ini beberapa lagu sudah terpilih, antara lain :

@wira_panda "Jauh Mimpiku" http://t.co/IdgJOpdK
@RennyFernandez "Yang Terdalam" http://t.co/f8sOWdRD
@tuannico "Kota Mati" http://t.co/jxhBHBjh
@heykila "Walau Habis Terang" http://t.co/IeAxJm7y
@monstreza "Di Balik Awan" http://t.co/RtBkoScF
@commaditya "Melawan Dunia" http://t.co/ICng2NWg + http://t.co/9o4wmwU0
@ijotoska "Di Belakangku" http://t.co/c1q5QXGp
@sazaleea "Ku Katakan Dengan Indah" http://t.co/Jkr5JdS2
@adamfirliansyah "Sally Sendiri" http://t.co/iCnuvtTm
@faannniiii_ "Langit Tak Mendengar" http://t.co/YIzTRlit
@nanariesna "Khayalan Tingkat Tinggi" http://t.co/gjLp7Lb1
@risma_hutauruk "Mungkin Nanti" http://t.co/iyuv7xD2
@I_am_BOA "Tak Ada Yang Abadi" http://t.co/UX0oOV3y
@edutria "Semua Tentang Kita"
@rahmatnf "Aku dan Bintang" http://t.co/FZjRtZdv
@ArryFJRN "Menunggumu"
@iphankdewe "Menghapus Jejakmu" http://t.co/I35cAN4I
@dytaaiclik "Satu Hati" http://t.co/Q73MzK8A
@dendiriandi "Menunggu Pagi" http://t.co/VpzUNYgw
@itashn "Cobalah Mengerti" http://t.co/AsThyy56
@erlinberlin13 "Masa Lalu Tertinggal" http://t.co/OSvcfsGM
@furcqon "Taman Langit"
@tassianinski "Separuh Aku" http://t.co/IUqcPRFD
@oriiind "Tak Bisakah" http://t.co/laoalBjQ
@ninaaboboo "Ada Apa Denganmu"
@adidadamu "Topeng"
@airindevanty "Aku" http://t.co/sq8OpFfq
@gayustra "Dilema Besar" http://t.co/NJX2VI4X
@qushoyMOU "Mimpi Yang Sempurna" http://t.co/bFJvI7Bw
@windree "Bebas" http://t.co/teVlkQIE
@hennyrahayu "Bintang di Surga" http://t.co/HVRa5Ydy
@ridoarbain "Lihat Langkahku"
@dhieant "Dan Hilang" http://t.co/LTsBcb3p
@bumihr "Di Atas Normal" http://t.co/baJdVN4a
@rizkadventure "Tertinggalkan Waktu" http://t.co/4KXbHcPJ
@rhesarudiansyah "2DSD" http://t.co/6EBcrqm8
@gelaph "Sahabat" http://t.co/AfmbAt68
@myaharyono "Kita Tertawa" http://t.co/uilDmlgf
@loratemp "Hari Yang Cerah Untuk Jiwa Yang Sepi" http://t.co/Alc3igX7
Megan "Membebaniku" 
@sonianaggi "Dunia Yang Terlupakan" http://t.co/m6SqoLiT
@harrykajoddy "Kota Mati" http://t.co/zuC5sGZU  
@JuSeek "Dunia Terlupa" http://t.co/TK4Sd3A9
@cekinggg_ "Di Belakangku" http://t.co/17KZ7rjf 
 

Oke, untuk yang mau ikutan, silahkan tulis lagu yang kalian pilih di tab comment, kalau bisa jangan lagu yang di cover kaya "Kupu-kupu malam", "Kisah cintaku" atau "Ayah"... Mari kita bersenang-senang bersama bintang di balik awan... tengkyuuu...


Semoga ada penerbit yang tertarik membukukan #CerpenPeterpan ini yaa teman-teman, amin :)


Note: teman-teman, tolong jangan ganti lagu lagi yaa.. karena kasian yang belum milih kalo kalian ganti lagu terus. buat yang pengen lagunya sama, bisa diposting di hari minggu dengan hastag yang sama juga #CerpenPeterpan tengkyuuuu :)







Kamis, 19 Juli 2012

Senja di Batas Khatulistiwa #7 - Djatmiko


Dik Susi

Entah sudah hari apa dan tanggal berapa ini, aku tidak ingat lagi. Dik Susi aku tidak tahu apakah suratku untukmu sampai atau tidak, yang pasti aku tidak menerima sepucuk surat pun darimu. Ya aku tahu jika itu semua karena keadaan tidak memungkinkan. Akan sulit untuk seorang tukang pos datang dan mengantar surat ke medan perang ini. Tapi tak apa dik, aku akan terus mengirimkan surat demi mengabarkan keadaanku, aku tidak ingin membuatmu khawatir.

Oh iya, apakah saat ini kamu sudah kembali ke Jakarta? Ke rumah orang tuamu? Apakah kamu sudah menceritakan tentang kita? Apakah mereka menentang kita? Aku harap apapun jawaban mereka, itu adalah hal yang terbaik untukmu.

“Amare non est peccatum – Cinta itu bukan dosa”

Itu adalah kata-kata yang selalu aku percaya..aku lupa itu kata-kata darimana, yang aku tahu setiap orang berhak jatuh cinta pada siapa saja. Aku percaya jika Tuhan menciptakan cinta untuk menyatukan hambaNya bukan untuk memisahkan. Dik Susi aku berharap bisa segera meninggalkan tempat ini dan segera menemuimu. Semoga saja kamu memang diciptakan Tuhan dari tulang rusukku.

Saat ini aku masih bersembunyi dari kejaran musuh, sedang hujan juga…hanya saja, hujan kali ini tidak cuma turun dari langit tapi juga dari mataku yang menyimpan banyak rindu untuk memandangmu.


Di antara terjangan rindu


Sersan. Djatmiko Hardjotaruno





ps: balasan surat ini bisa dibaca ---> di sini




Jumat, 22 Juni 2012

Senja di Batas Khatulistiwa #6 - Djatmiko


Dik Susi,


Maaf aku terlambat membalas suratmu, saat ini aku sedang terjebak di hutan gunung leuser. Para pengkhianat mengepung kami dari berbagai arah dan terpaksa kami harus bersembunyi di hutan untuk beberapa hari sampai bantuan tiba. Aku juga tidak tahu apakah surat ini akan sampai padamu atau tidak, semoga saja bisa sampai.


Jika aku berhasil lolos dari hutan ini, aku berjanji akan segera datang ke sukabumi untuk menjemputmu, lalu kita sama-sama ke Jakarta dan menghadap ke orang tuamu untuk membuktikan kesungguhanku, kita akan hadapi semua bersama.

Sejujurnya, prajurit yang tersisa saat ini hanya 5 orang saja.. yang lainnya sudah gugur saat posko kami mendapat serangan dadakan sehabis sholat subuh. Dik Susi, jika terjadi sesuatu padaku nanti… aku harap kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dariku walau aku tidak ingin itu terjadi.


Dik susi, aku masih ingin menikmati senja bersamamu… melingkarkan kedua lenganku dipinggangmu dan membisikkan rindu pelan-pelan ke telingamu, agar kau tahu betapa besar rindu yang telah aku kumpulkan sampai keadaan bisa menerima kita baik-baik.


Dan kali ini, rindu kita yang rapuh hanya bisa mengeluh ketika mengingat seseorang jauh…kamu dan aku.


Seandainya saja Tuhan mempertemukan kita kembali, aku berjanji tidak akan meminta apa-apa lagi pada Tuhan, karena aku hanya ingin kamu.


Di antara serbuan peluru rindu,


Sersan. Djatmiko Hardjotaruno


ps: balasan surat ini bisa dibaca ---> di sini





Kamis, 21 Juni 2012

Resonansi Rindu (#1)

Bacalah tulisan ini sambil mendengarkan --> suara ini


“Aku ingin menjadi bagian dalam lamunanmu, yang kadang membuatmu tersenyum malu-malu.”

Aku adalah sebuah presipitasi hujan ringan. Aku terjatuh pelan-pelan sebagai pengingat untuk manusia agar bersiap-siap mencari tempat berteduh. Aku adalah penanda hujan, orang-orang biasa menyebutku “Gerimis”

Aku mencintai seorang hawa dari bangsa manusia, aneh bukan? Namun begitulah kenyataannya. Dia sering sekali menungguku di depan rumahnya. Dan setiap aku datang dia tampak begitu riang. Nama wanita itu “Violets”.  Aku tahu itu karena ibunya sering sekali memanggil namanya ketika aku sudah datang, namun dia tidak pernah peduli dengan panggilan ibunya yang terkadang sudah sangat kesal.

Pernah suatu hari aku datang diam-diam, saat itu aku mendahului mendung. Matahari sangat terik, kulihat Violets sedang duduk di halaman rumahnya dan berdoa pada Tuhan agar aku segera datang. Aku pun langsung saja menjatuhkan diriku dan menyentuh kulit Violets dengan lembut, pada mulanya dia tampak kebingungan namun kemudian dia mulai tertawa riang. Seketika aku merasa begitu bahagia melihat Violets menari-nari  gembira sambil berusaha memelukku.

“Kamu tahu? Ada rintik-rintik hujan yang mendoakanmu di hatiku.”

Sialnya aku melakukan hal yang salah, Tuhan menganggapku pembangkang karena berani turun ke bumi tanpa ijinNya. Kata Tuhan aku bisa menyebabkan bencana jika datang tanpa rencana. Padahal, sepengetahuanku tidak ada bencana yang disebabkan oleh gerimis kecil sepertiku.

Tuhan semakin marah, karena aku mencoba melawanNya. Kata Tuhan jika aku datang maka hujan akan mengikuti dan itu bisa menyebabkan bencana. Sebagai hukumannya Tuhan mengubahku menjadi hujan dan itu membuatku sangat kecewa, karena jika hujan turun maka Violets akan masuk ke dalam rumahnya agar tidak basah. Jika sudah begitu, bagaimana aku bisa menemui Violets?

“Aku sangat mencintaimu, hanya saja Tuhan masih belum mempercayakan kamu buatku… mungkin aku harus berusaha lagi meyakinkan Tuhan.”




Tulisan ini merupakan duet saya dengan @gerimis_





Jumat, 08 Juni 2012

Senja di Batas Khatulistiwa #5 -Djatmiko


Dik Susi Marina Dewi…

Senang rasanya membaca balasan surat darimu, rasa senangnya seperti bahagia gembira gitu. Ngerti kan ya maksudku? Pasti ngerti dong..

Oh iya dik, minggu depan aku akan dipindah tugaskan ke Aceh. Aku dimasukkan dalam anggota Kopasus.. bukan kopi pake susu loh, soalnya kan aku gak suka kopi tapi sukanya susu. Apalagi susu hasil memerah sendiri, rasanya segar sekali. *aku meremas spons saat ini* *maklum aku menulis sambil mencuci piring*

Dik Susu eh maksudku dik Susi yang tercinta…

Sejujurnya aku pun masih merahasiakan tentang sosokmu dari orang tuaku, aku tidak ingin berdebat dengan mereka. Tapi percayalah, suatu saat nanti pasti aku akan mengenalkanmu pada mereka dan meyakinkan jika kita berdua saling mencintai sepenuh hati, selalu, selamanya, tak terpisahkan.

Oh iya dik Susi, jika nanti aku di Aceh…hmm.. kemungkinan besar aku akan bermarkas di sebuah gunung yang jauh dari pemukiman warga. Mungkin beberapa surat yang aku kirimkan ataupun kau kirimkan akan datang sedikit terlambat. Aku harap kamu bisa mengerti itu.

By the way, aku harus segera melakukan latihan perang sebentar lagi… bersabaralah dik, aku selalu mendoakan yang terbaik dalam hubungan kita ini, untuk saat ini biarlah kisah ini Martabak..eits bukan makanan kesukaanmu tapi Martabak itu Mari kita tebak-tebak.


Kecup basah sambil mendesah,


Sersan. Djatmiko Hardjotaruno




balasan surat ini bisa dibaca --> di sini





Selasa, 05 Juni 2012

Senja di Batas Khatulistiwa #4 - Djatmiko


Hai dik Susi yang Yahud dan Cihuy...

Senang sekali membaca balasan suratmu dik,
Tenang saja, seperti apapun tulisanmu akan selalu menyenangkan untukku.

Waah.. kamu bertemu dengan Romy dan Romi ya? Eh itu orang yang sama bukan sih? jadi bingung.. dulu kan yang aku kenalin ke kamu namanya Rohana, udah jadi cowo ya dese? Yaolo tolong.

By the way, kamu gak usah khawatir soal surat menyurat kita ini… toh, ini hanya untuk sementara sampai aku selesai bertugas membela bangsa ini dan segera pulang kepelukanmu. Percayalah kita punya cinta yang besar untuk dipertahankan keutuhannya.

Dik Susi…
Kita jatuh cinta dalam banyak perbedaan dan terpisah oleh jarak tapi semua itu bisa kita atasi sampai sejauh ini, jadi janganlah kamu berpikir untuk menyerah. Kamu tahu dik? Aku selalu menyebut banyak namamu dalam setiap doaku… bahkan seringkali namamu lebih banyak kusebut daripada nama Tuhan. semoga Tuhan tidak Jealous ya.

Dik Susiku..
Kita memiliki banyak sekali perbedaan-perbedaan dalam hubungan kita ini, Tuhan kita, cara kita berdoa, cara kita menyebut nama Tuhan dan suku kita yang juga berbeda, tapi kita punya satu persamaan yang dapat mengalahkan perbedaan itu. Kita sama-sama saling mencintai sepenuh hati. Maka jagalah kesamaan kita yang hanya satu-satunya itu, dik. oke dik? sip ya.

Dik Susi yang kurindukan selalu.
Janganlah kamu pernah berpikir untuk menyerah pada keadaan ini. Sadarilah jika rindu adalah bukti jika kamu memiliki cinta yang besar kepada orang yang kamu rindukan itu. Kebahagiaan tidak hanya datang dari pertemuan, tapi juga dari rasa saling percaya antara kita dan bahkan mungkin juga kebahagiaan itu datang dengan sangat sederhana seperti selembar surat ini. Seperti aku yang selalu merasa bahagia setiap pak pos datang dan membawa surat darimu.

Oh iya dik Susi, sudah hampir maghrib di makasar… aku mau bersiap ke masjid dulu ya dik. Kamu jangan lupa ke gereja. Buktikan pada Tuhan jika kita pantas untuk bersama meski dalam perbedaan. Biar Tuhan percaya… aku dan kamu.

Salam hangat kecup macho dalam iringan beribu doa,

Sersan. Djatmiko Hardjotaruno


ps : balasan surat ada di sini

Jumat, 01 Juni 2012

Senja di Batas Khatulistiwa #3 -Djatmiko


Kepada dik Susi yang-muaccch di hatiku…

Senang sekali membaca balasan suratmu, by the way ada juga ya bule yang mirip sama aku di tempatmu bekerja. Senang mengetahui jika aku mirip dengan bule itu walau hanya mirip di umurnya saja. Tapi perlu dik Susi ketahui jika akupun masih ada keturunan campurannya, kebetulan ibuku berasal dari jawa dan ayahku seorang abri… maka lahirlah aku yang keturunan jawa-abri.

Dik Susi yang SUnggu SIntal  body-nya, kamu tidak usah khawatir akan keadaanku di sini… aku baik-baik saja, kamu tenanglah. Aku ingin jika semua sudah selesai  dan aku menghampirimu, kamu SUSI alias SUdah SIap untuk membawa hubungan kita ke tahap yang lebih serius.

Dik Susi yang SUngguh SImpatik  terhadapku, percayalah aku terus menjaga hati ini untukmu… tak pernah sedikitpun terlintas dibenakku untuk mencari penggantimu, karena aku akui jika aku sudah sangat SUSI alias SUka SIkapmu kepadaku yang begitu tulus, lembut dan berhati besar.

Dik Susi yang SUdah SInggah di hatiku, aku sesungguhnya belum tahu pasti kapan akan dikirim ke Aceh tapi yang pasti dalam waktu dekat ini, aku pasti akan mengabarimu jika sudah ada kepastian dari para Jendral. Dik Susi yang SUkarela SIap membantu merawat para pejuang bangsa, aku harap kelak pertemuan kita nanti tidak SUSI alias SUngguh SIngkat karena aku ingin selamanya bersamamu dan tak terpisahkan lagi.

Oh iya dik Susi yang SUka SIul-siul, janganlah kamu insekyur karena insekyur hanya akan merusak your heart pure. Oke dik Susi. Dan satu lagi… soal martabak, nanti kita buat sama-sama ya martabaknya *kedip manja* *senyum genit* *jawil dagu*

Cumbu mesra membabi buta,

Sersan. Djatmiko Hardjotaruno


ps : balasannya bisa dilihat di sini

Selasa, 29 Mei 2012

Senja di Batas Khatulistiwa #2 - Djatmiko


Halo dik Susiku yang semlohay…

Surat darimu baru saja tiba diantarkan oleh pak pos berkumis tipis dengan senyum sok manis yang suka meringis. Hampir saja aku menangis menunggu suratmu yang tak kunjung tiba itu, manis.

Lega rasanya mengetahui kamu baik-baik saja, rasanya seperti melepas sepatu dan kaus kaki setelah seharian bekerja…sungguh menyenangkan, andai saja kau tahu bagaimana rasanya memakai sepatu prajurit, sungguh berat dan tidak nyaman sama seperti perasaanku saat merindukanmu namun tidak bisa memelukmu…. Tragis tapi romantis, Sadis tapi manis, Meringis tapi teriris.. begitulah.

Dik Susiku yang aduhai, aduh cantiknya.
Surat darimu beberapa kali membuatku tertawa ternyata kamu lucu juga ya, ah rasanya ingin mencubit-cubit gemas pinggangmu yang berbalut seragam perawat itu. Kamu benar-benar gadis pujaanku.

Dik Susi… aku bangga padamu yang dengan ikhlas mau menolong sesama dan mengobati penyakit mereka. Tidak salah aku memperjuangkanmu dan cinta kita.

Oh iya dik, sepertinya bulan depan aku akan dipindah-tugaskan ke Aceh untuk menjaga keamanan di sana, karena pemberontak sudah semakin menjadi-jadi. Jika semua sudah aman, aku berjanji akan segera menemuimu untuk menuntaskan semua kerinduan ini.

Aku, kamu di antara jarak yang memaksa kita memeluk sepi sendiri-sendiri... Hingga mungkin hanya tulisanmu di surat yang jadi penghangatnya.

Atas nama cinta dan bangsa Indonesia, aku merindukanmu.

(Sersan. Djatmiko Hardjotaruno)




balasannya ada di sini