Kepada yang tersayang,
Susi Marina Dewi.
Apa kabarmu hari ini dik? semoga baik-baik saja dan selalu
dalam lindungan Tuhan YME. Amin.
Aku di sini baik-baik saja dan masih terus berusaha
mewujudkan mimpi kita untuk segera bertemu dan menyatu dalam cinta yang abadi.
Kamu tahu dik? Semalam aku memimpikan kamu, kita berpelukan lama sekali,
sampai-sampai isi mimpinya cuma pelukan saja hingga aku terbangun.
Rasanya senang sekali, aku terbangun sambil senyum-senyum
sendiri. Dalam hati sih “Kok ya bodohnya aku, kenapa cuma meluk aja? Kenapa gak
cium-cium juga atau apalah, mumpung dalam mimpi.” eh maaf loh dik, aku hanya
bercanda tapi kalau adik mau seriusin… aku sih ayo saja.
Kamu tahu dik Susi? Aku rindu sekali sama kamu, rasanya
seperti mencabut bulu hidung tapi tidak berhasil. Bulunya tidak dapat tapi
sakitnya minta ampun. Akupun begitu, kangennya dapat tapi kamunya jauh sekali.
Dik Susi yang aku cintai sepenuh jiwa raga, aku ingin sekali
suatu hari di malam minggu kita dapat bertemu dan berbagi cerita sambil
menikmati martabak keju yang berlumuran mentega wisjman, bisa kau bayangkan
aroma dan rasanya? Sungguh menggiurkan seperti dirimu.
Ah, andai saja semua bisa berjalan lancar dan mudah untuk
kita…
Dik Susi yang berbesar hati, senang rasanya bisa menjadi
bagian hidupmu meski dalam banyak perbedaan. Tuhan kita yang berbeda, kota kita
yang berbeda dan kelamin kita yang juga berbeda tapi semua itu tidak
menyurutkan semangatku untuk memperjuangkan cinta kita.
Hari ini dik Susi, saat aku menulis surat untukmu di tepi
pantai Losari… Senja tampak muncul malu-malu, pasti karena kau sedang
cantik-cantiknya saat itu dan tentunya semakin cantik setiap harinya.
Semoga kita cepat bertemu.
“ Minum jamu bikin kebat kebit, kalau bertemu aku mau cubit-cubit
.”
Cumbu mesra membabi buta,
(Sersan.Djatmiko Hardjotaruno)
Cumbu mesra membabi buta,
(Sersan.Djatmiko Hardjotaruno)
ps : balasan surat dari dik Susi bisa diklik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar