Alkisah pada
jaman dahulu kala di hutan sihir, hiduplah seekor beruang kecil yang sedang
patah hati. Setiap hari dia selalu duduk termenung di bawah pohon pinus besar
yang bisa menyala di malam hari sambil menatap ke arah sungai tiga warna yang
indah, hal ini membuat hewan-hewan lain di hutan sihir merasa iba, mereka ingin
sekali mengembalikan kebahagiaan si beruang kecil. Beberapa hewan mencoba menghiburnya
dengan bernyanyi dan menari mengelilingi si beruang , namun tetap tidak ada
hasilnya, si beruang tetap termenung sedih. Entah sampai kapan ia akan begini. Entah
apa yang membuatnya patah hati, padahal ia tinggal di tempat yang sangat indah.
Bayangkan saja, semua hal tersedia di hutan sihir, kamu bisa menemukan pohon
bernyanyi yang ramah, binatang-binatang yang bisa berbicara, buah-buahan segar
yang tak pernah habis, serta sungai-sungai kecil yang selalu bersinar dengan
berbagai warna indah. Ini adalah surga bagi siapa pun yang pernah datang ke
hutan sihir.
Oh iya,
kembali lagi ke beruang kecil. Sebelum patah hati, beruang kecil adalah sosok
yang sangat menyenangkan dan gemar berpetualang. Dia juga sangat senang
menolong para penghuni hutan yang lain, tak heran ketika kini ia bersedih
banyak penghuni hutan yang khawatir akan keadaannya. Eh tapi kenapa ya si
beruang ini sampai patah hati?
Menurut kabar
dari burung gereja, ia baru saja ditolak cintanya oleh Connie si koala, namun
itu juga belum pasti kebenarannya. Berbeda dengan cerita burung gereja, tuan rubah berpendapat jika si beruang baru
saja di tinggal mati oleh kekasih pujaannya, Pina si penguin, tapi itu juga
hanya cerita karangan tuan rubah saja. Entahlah tak ada satu pun penghuni hutan
sihir yang mengetahui cerita sebenarnya, hanya si beruang yang tau.
Sementara itu
di tepian hutan sihir, tampak seekor kelinci putih yang sedang bermain dedaunan
sambil bernyanyi riang, ia melompat ke kanan dan kiri, ke depan dan ke belakang
sampai-sampai ia tidak sadar jika di sampingnya ada sungai dan Byuuuuuurrr!! Si
kelinci tercebur ke sungai, dia pun hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras.
Ia berteriak-teriak minta tolong namun tak ada satu pun yang mendengarnya
hingga akhirnya ada sebuah tangan besar yang meraihnya dan menariknya keluar
dari sungai.
Sambil
melompat-lompat untuk mengeringkan badannya, si kelinci mengucapkan terima
kasih karena sudah di tolong “Terima kasih ya beruang gembil berperut buncit,
untung aja ada kamu yang nolongin aku.” Ternyata si kelinci ditolong oleh si beruang
kecil yang patah hati. Dengan wajah bingung si beruang bertanya “Hah? Gembil? Buncit?”
si beruang melonggo hingga wajahnya tampak dungu.
“Iya kamu
kan si pipi gembil dan perut buncit.” Kata si kelinci sambil mencet-mencet
perut beruang.
“Huh! Tidak sopan,
dasar kelinci gendut!” kata si beruang dengan sebal
“Yeee
ngambek yaaa? Hihihihi… oh iya nama kamu siapa? Namaku Bunch si kelinci.”
“Aku
beruang.” Si beruang menjawab sambil memalingkan wajahnya.
“Yee emang
beruang cuma kamu aja, hayoo dong namanya siapa?” bujuk kelinci sambil
lompat-lompat.
“Namaku
Chubbs.”
“Woogh..namanya
sesuai banget sama wujudnya, Chubbs itu dari kata Chubby kan? Pantesan pipinya
gembil.”
“Biarin!” si
beruang pun ngambek dan melanjutkan kembali tidur siangnya.
Melihat si
beruang yang tertidur, si kelinci pun melompat dan bernyanyi sambil menunggu si
beruang terbangun. Maka dengan riangnya si kelinci bernyanyi-nyanyi dengan
semangat, namun suaranya yang cempreng membuat Chubbs terbangun karena merasa
terganggu.
“Hei bisakah
kamu menyanyi di tempat lain saja? Aku mau tidur tauuuk!!” Teriak Chubbs
“Waah kamu
sudah bangun Chubbs? Cepat sekali tidurnya, nyanyianku saja belum sampai reff.”
“Bagaimana
aku bisa tidur jika kamu meloncat-loncat dan bernyanyi dengan suara cempreng
begitu?”
“Oh jadi
menurutmu suaraku cempreng dan tidak bagus?” Bunch tampak kesal
“Iya,
suaramu tidak enak! Lebih baik jangan menyan….”
Belum sempat
Chubbs melanjutkan perkataannya, Bunch sudah berada di dekatnya dan bersiap
untuk menendang Chubbs.
“Eh mau
ngapain?” Tanya Chubbs sambil menghindar
“Mau nendang
perut buncit kamu, biar kamu gak ngeledekin kelinci lagi.”
“Dih aku kan
jujur, bukan ngeledek.”
“Halah, sama
aja!”
Lalu Chubbs
pun lari menghindar, namun Bunch tetap mengejarnya sambil menendang-nendang
pantat Chubbs yang besar dan berekor pendek. Mereka berlarian mengelilingi
hutan sambil tertawa riang. Semoga Chubbs bisa segera melupakan patah hatinya
yang entah karena apa.
***
Sejak hari
itu Chubbs tidak bersedih lagi, dia sudah memiliki teman bermain yang
menyenangkan sekaligus menyebalkan, ya seekor kelinci betina bernama Bunch. Para
penghuni hutan yang lain pun merasa senang melihat keadaan Chubbs yang tidak
murung lagi, mereka tidak mencari-cari lagi penyebab patah hati Chubbs. Semua melupakannya,
yang terpenting Chubbs sudah kembali ceria.
Di hari
minggu yang cerah, Chubbs dan Bunch sedang memetik buah-buahan di tengah hutan sambil
bernyanyi. Saat sedang asik bercanda sambil saling melempar-lemparkan buah
berry, tiba-tiba seekor tupai muncul dengan tergesa-gesa hingga menabrak pantat
Chubbs yang besar, badan tupai itu kotor seperti terkena arang, ia sangat
ketakutan sekali, badannya gemetar dan wajahnya pucat. Sambil kembali berlari
si tupai berteriak “Cepat selamatkan diri kalian, hutan sihir diserang!!”
“Hah? Ada
apa?” Tanya Chubbs
“Tidak ada
waktu untuk menjelaskan, sudahlah lari saja dan selamatkan diri kalian.” Kata
tupai itu sambil terus berlari meninggalkan Chubbs dan Bunch yang masih
terlihat bingung.
“Apa yang
sebenarnya terjadi Chubbs?” Tanya Bunch khawatir
“Entahlah,
aku pun bingung Bunch. Sebaiknya kita tanya binatang lain.” Jawab Chubbs sambil
berusaha mencari-cari binatang yang bisa ia tanya-tanya.
Namun tidak
satu pun binatang yang sempat memberikan penjelasan, semua sibuk menyelamatkan
diri. Segerombolan burung-burung gereja terbang dengan cepat, begitu juga
dengan hewan lainnya seperti monyet, harimau, kerbau dan lainnya. Suasana hutan
sihir tiba-tiba jadi mencekam, semua terburu-buru menyelamatkan diri. Apakah yang
sebenarnya terjadi di hutan sihir? Kenapa semua penghuni tampak tergesa-gesa
menyelamatkan diri? Siapakah sebenarnya yang menyerang hutan sihir? Tunggu kelanjutan
kisahnya.
bagus banget.. saya adalah chubbs.
BalasHapusini imut :D ditunggu kelanjutannya
BalasHapus