Jumat, 01 Juni 2012

Senja di Batas Khatulistiwa #3 -Djatmiko


Kepada dik Susi yang-muaccch di hatiku…

Senang sekali membaca balasan suratmu, by the way ada juga ya bule yang mirip sama aku di tempatmu bekerja. Senang mengetahui jika aku mirip dengan bule itu walau hanya mirip di umurnya saja. Tapi perlu dik Susi ketahui jika akupun masih ada keturunan campurannya, kebetulan ibuku berasal dari jawa dan ayahku seorang abri… maka lahirlah aku yang keturunan jawa-abri.

Dik Susi yang SUnggu SIntal  body-nya, kamu tidak usah khawatir akan keadaanku di sini… aku baik-baik saja, kamu tenanglah. Aku ingin jika semua sudah selesai  dan aku menghampirimu, kamu SUSI alias SUdah SIap untuk membawa hubungan kita ke tahap yang lebih serius.

Dik Susi yang SUngguh SImpatik  terhadapku, percayalah aku terus menjaga hati ini untukmu… tak pernah sedikitpun terlintas dibenakku untuk mencari penggantimu, karena aku akui jika aku sudah sangat SUSI alias SUka SIkapmu kepadaku yang begitu tulus, lembut dan berhati besar.

Dik Susi yang SUdah SInggah di hatiku, aku sesungguhnya belum tahu pasti kapan akan dikirim ke Aceh tapi yang pasti dalam waktu dekat ini, aku pasti akan mengabarimu jika sudah ada kepastian dari para Jendral. Dik Susi yang SUkarela SIap membantu merawat para pejuang bangsa, aku harap kelak pertemuan kita nanti tidak SUSI alias SUngguh SIngkat karena aku ingin selamanya bersamamu dan tak terpisahkan lagi.

Oh iya dik Susi yang SUka SIul-siul, janganlah kamu insekyur karena insekyur hanya akan merusak your heart pure. Oke dik Susi. Dan satu lagi… soal martabak, nanti kita buat sama-sama ya martabaknya *kedip manja* *senyum genit* *jawil dagu*

Cumbu mesra membabi buta,

Sersan. Djatmiko Hardjotaruno


ps : balasannya bisa dilihat di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar