Kamis, 05 Januari 2012

Beda..

“Sebenarnya Tuhan itu ada berapa?”

“Hanya satu”

“Lalu kenapa Tuhan kita berbeda?”

“Tuhan itu pada dasarnya sama, hanya saja cara kita memanggil dan mengikutinya yang berbeda. dan dalam perbedaan itulah Tuhan ingin mengajarkan kita tentang cinta… sebuah cinta dalam tubuh yang berbeda keyakinan.”

Aku sadar walaupun aku mampu memberi penjelasan yang mudah namun tetap saja perbedaan agama dan cinta adalah hal yang rumit.

Tidakkah aneh jika Tuhan menciptakan hamba-Nya secara berpasangan namun tiba-tiba harus dipisahkan dengan alasan Agama.

“Kenapa kamu mencintaiku, sedangkan kamu tau perbedaan diantara kita”

“Baiklah akan aku jelaskan padamu alasan itu.”



-Kita berdoa dengan cara yang berbeda, cara kita memanggil Tuhan pun berbeda.. namun cara kita saling mencintai selalu sama…sepenuh hati.

-Kamu yakin jika Tuhanmu benar, aku pun yakin jika Tuhanku benar.. namun kita juga meyakini satu hal yang sama… kita saling mencintai.

-Aku memuji Tuhanku dengan bacaan doa, kamu memuji Tuhanmu dalam nyanyian.. namun ketika kita saling memuji... kita tertawa bersama.

-Aku meninggalkanmu di hari jumat, kamu meninggalkanku di hari minggu… namun kita selalu tau… jika kita punya 5 hari lainnya untuk kembali bersama.

-Kamu menggenggam tanganmu ketika berdoa, aku membuka tanganku saat berdoa… namun ketika kita bersama… aku selalu membuka tanganku untuk kau genggam.



“Sekarang kamu mengerti kan? Walau berbeda tapi selalu terselip persamaan diantaranya… itulah alasan aku mencintaimu.”

“Jadi bisakah aku hanya mencintaimu saja tanpa peduli agamamu?”

5 komentar:

  1. Keren wir, hampir sama kaya yg aku tulis di blogku. tapi masih detail + lebih mendalam punya kamu. =)

    BalasHapus
  2. ishhhhh, bagus banget kak tulisannya.. aku sekaliiiii. :'(

    BalasHapus
  3. aahhh... sama persis sm yg gw rasain skrg! :')

    BalasHapus
  4. Ah, ini seperti ceritaku dulu. Ingin saling memiliki tapi ada Agama yg jadi penghalang, dan akhirnya kandas. Di awal jadi inget cin(T)a the Movie, terinspirasi dari situkah?

    BalasHapus